Thursday, September 18, 2008

LAPORAN DASAR AGRONOMI ( KOPI)


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Didalam sejarah kopi tidak terlepas dari bahasa Arab yang mula-mula dikenal adalah jenis kopi arabika, berasal dari daerah Ethiuphia bahasa arab yang mengembara membawa kopi serta kemana-mana dan kopi disebut untuk pertama kali, dalam buku dari Rhazes adalah (nama lengkap Abu Bakar Muhamat RBN el Razi). Rhazis adalah satu Dr. Arab yang hidup dari tahun 850 sehingga tahun 922. Pada waktu itu kopi dipakai sebagai obat dan sebagai bahan makanan pemakai sebagai minutan telah terjadi lebih dahulu.
Di Negara Timor Leste kopi menjadi hasil ekspor, dapat memperolehuang yang banyak sehingga dapat dipergunakan untuk membeli alat-alat dan bahan-bahan industri yang dinegara kita Belum ada.
Kopi merupakan salah satu bahan dari minutan yang tidak mengandung alcohol, bahan campuran permen dan sebagai market bagi praktek-praktek kedokteran. Ditinjau dari segi pemanfaatannya minutan kopi dapat meransang pernapasan,menghilangkan rasa mengantuk serta memberikan kenikmatan tersendiri dari peminumnya yang tidak dapat diganti dengan minuman lain.
Tanaman kopi juga mempunyai fungsi social sebab dengan adanya perkebunan kopi yang besar itu, berarti pula memberi pekerjaan bagi orang-orang yang berdekatan. Misalnya saja satu perkebunan luas 1000 ha. Kalau rata-rata tiap ha. Satu buruh satu istri dengan 2-3 anak, berarti satu perkebunan dapat memberi penghidupan tiga empat orang.
Sesudah berabat-abat lamanya kopi menjadi bahan perdagangan karena kopi dapat dimasak menjadi minuman yang lezat rasanya. Denagan kata lain kopi adalah sebagai penyegar badan dan pikiran. Badan yang lemah dan mata yang merasa kantuk dapat segar kembali, setelah minum kopi panas, Lebih-lebih orang yang sudah menjadi pencandu kopi, bila tidak minum kopi sekali saja, rasanya akan capai dan tak dapat berpikir.


1.2 Tujuan Praktek Lapangan

v Membantu mahasiswa/i untuk Turín kelapangan untuk mengamati secara lansung apa yang terjadi di lapangan khususnya pada tanaman kopi.
v Membawah mahasiswa/i untuk lebih memantau secara lansung dilapangan.
v Merupakan pendekatan social masyarakat, untuk mengembangkan pengalaman belajar diuniversitas dengan potensi lapangan untuk membedakan teori dengan praktek dilapangan.
v Agar mahasiswa langsung mengamati proses pasca panen dilapangan.
1.3. Manfaat Praktek Lapangan
v Membantu mahasiswa/I dalam memperoleh kreatif dan mental dalam hidup diberbagai bidang pertanian.
v Membantu mahasiswa/I untuk lebih memahami dan mengembangkan ilmu pertanian dalam meningkatkan pengalaman usaha dibidang pertanian khususnya tanaman kopi.
v Untuk lebih memahami cara dan metode yang berlaku dalam praktikum pada bidang pertanian khususnya tanaman kopi.
v Salah satu syarat dalam mata kuliah dasar-dasar agronomi untuk lebih melengkapi teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Botani Dan Morfologi
2.1.1 Botani
Tanaman kopi merupakan tanaman tahunan maka susunan botaninya Sangat berbeda dengan tanaman musiman, dan dala tata nama secara taksonomi ini terdapat klasifikasi-klasifikasi dari tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : angeospermae
Kelas : dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp

2.1.2 Morfologi
Morfologi dan botani tanaman kopi seperti: Akar, batang, daun, buah, dan bunga.
Akar
Kopi termasuk keluarga (suku rubiaceae ),keluarga coffea,bijinya berkeping dua (dikotil).Susunan akarnya sebgai berikut:
Akar tunggal: akar yang lupus masuk kedalam tanah, berbunga untuk tegaknya tanaman dan penolong bila terjadi kekeringan.
Pada akar tunggal sering timbal akar yang di camping di sebut akar lebar.
Pada akar-akar lebar tumbuh akar-akar rambut dan bulu-bulu akar, yang berguna untuk mengisap tanaman.

Batang
Pohon kopi berbatang tegak lurus dan beruas-ruas hamper pada tiap tumbuh kuncup-kuncup pada batang dan cabang susunannya agak rumit pada batang-batang itu sering tumbuh cabang yang tegak lurus , yang direbut cabang ( orthotrop) nama cabang atau tunas-tunas yang tumbuh pada batang itu bisa disebut ( wiwilan0 tunas air atau cabang air.
Daun
Kopi mempunyai daun bulat telur ujungnya agak meruncing sampai bulat tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan pada ketiak.
Bunga
Tumbuhnya bunga kopi pada ketiak-ketiak cabang primer tersusun berkelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 4-6 kuntum bunga yang bertangkai pendek.

Pada tiap-tiap ketiak daun dapat tumbuh 3-4 kelompok bunga maka pada tiap buku dapat tumbuh ± 30 kuntum bunga atau lebih dan pada musim berbunga satu (1) pohon dapat keluar sampai ribuan kuncup.
Kucup bunga tersebut mempunyai susunan sebagai berikut:
v Kelompok berwarna hijau, berukuran kecil dan pendek
v Daun bunga mahkota terdiri dari 3-8 helaian bunga (tergantung pada jenisnya)
- Liberika 6-8 helai
- Robusta 3-8 helai
v Benang sari terdiri dari 5-7 helai berukurang pendek
v Tangkai putik berukuran kecil panjang, kepala putik berseri 2 helai
v Bekal buah susunan tengelam didalamnya terdiri-dari 2 butir biji dari bakal buah hingga menjadi masak berlansung 7-12 bulan tergantung dari jenis iklim dan letal geografinya.

Buah
Buah kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan buah yang masak berwarna merah. Pada umumnya kopi mengandung 2 butir biji, biji-biji tersebut mempunyai bidang yang datar (perut) dan bidang yang cembung (punggun), tetapi ada kalanya hanya ada satu butir biji yang bentuknya bulat panjang sering disebut biji atau kopi (lanang).


2.2.Syarat Tumbuh
2.2.1 Iklim
Faltor iklim merupakan salah satu syarat utama dalam pembudidayaan tanaman kopi. Tanaman kopi dapat tumbuh baik pada kisaran zona 20­0 lintang utara dan 200 lintang selatan.Di antara faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kopi, dalam garis besarnya dapat di bagi menjadi:
a. Tinggi Tempat Dan Derajat Panas Suhu
Kopi arabika dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi,. Tetapi didataran rendah kurang dari 1000 m dpl, mudah diserang oleh penyakit “HV” begitu juga pada ketinggian melebihi 1700m, sudah tidak baik lagi, karena sudah terlalu dingin, lebih-lebih pada malam hari. Kopi Arabika yang baik pada ketinggian tempat 1000-1700m,dengan derajat panas 16-2­0o C. Derajat panas ini penting karena mempengaruhi cepat atau lambatnya kopi itu mulai berhasil.
b. Curah Hujan
Mengenai curah hujan yang penting bukan banyaknya dalam satu tahun melainkan pembagian curah hujan dalam masa satu tahun. Batas minimal dalam satu tahun adalah 1000-2000mm, sedangkan yang optimal adalah 2000-3000mm.
c. Sifat-Sifat Angin
Pohon kopi tidak dapat tahan terhadap anggin yang kencang, lebih-lebih dimusim kemarau, karena angina ini akan mempertinggi penguapan air di permukaan tanah pada perkebunan. Selain mempertinggi penguapan dapat juga mematahkan dan merebah pohon pelindung yang tinggi, sehingga dapat merusak tanaman dibawahnya.Untuk mengurangi kerasnya guncangan angina ditepi-tepi perkebunan dapat ditanami pohon penahan angin. Selain itu pohon pelindung dapat mengurangi derasnya guncangan angina.
d. Pengaruh Iklim Terhadap Produksi
Iklim besar sekali pengaruh terhadap produksi
Pengaruh ini sudah tampak menjelang cabang-cabang yang dewasa itu akan berbunga samapai pada buah yang amsak.Dalam hal ini yang memegang peranan adalah curah hujan dan pancaran sinar matahari. Pada akhir musim penhujan, pada cabang-cabang produktif telah nampak tumbuh kuncup-kuncup bunga yang kecil sekali, kurang lebih ada lima buah. Tiap-tiap lubang di selubangi oleh sepasang penampu, lambat laun kuncup itu bertambah besar hingga mencapai ukuran 10-12mm.pada tiap-tiap kuncup terdapat 4-6 buah. Dasar bunga yang bertangkai pendek keuar dari selubung penumpu daun pada permulaan berwarna hijau, kemudian berwarna putih; bentuknya serupa lilin, maka bunga demikian disebut <>. Pada saaat membentuk bunga lilin ini pertumbuhan bunga berhenti istirahat kurang lebih 7-8 hari.
e. Tanah
TAnaman kopi menghendaki persyaratan kondisi tanah yang subur dan mempunyai solum tanah yang cukup dalam (kurang lebih 1,5m).Jenis tanah yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi adalah mempunyai struktur tanah yang baik, mengandung bahan organic paling sedikit 3%, memiliki tata udara dan tata air yang baik.
2.3. Keadaan Umum Wilayah
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi mempunyai sifat yang Sangat khusus dipengaruhi oleh linkungan, bahkan tanaman kopi mempunyai sifat yang sangat khusus karena masing-masing jenis kopi menhendaki suhu dan ketinggian tempat yang berbeda-beda.
Tanaman kopi pada umumnya menghendaki keadaan wilayah yang tinggi tempat 700-2000m dpl. Khususnya pada tanaman kopi jenis arabika mempunyai keadaan wilayah atau ketinggian tempat 1000-1700mdpl. Makadari dari sini dapat diuraikan klas-klas lahan yang dihendaki oleh tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Ø Dadasarkan pada lahan atau linkungan dan iklim sesuai dengan yang telah ditentukan
Ø Dalam menentukan klas suatu lahan harus ditentukan tasa faktor yang mempunyai level yang paling rendah.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Tempat Dan Waktu
v Tempat
Kegiatan praktikum dasar-dasar agronomi pada tanaman kopi ini laksanakan di perusahaan kopi di suco Estado,kecamatan Ermera,kabupaten Ermera.
v Waktu
Kegiatan praktikum dasar-dasar agronomi pada tanaman kopi dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 9 Juli 2008.
3.2. Alat dan Bahan
v Alat
Alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktekum di distrito Ermera sub Distrito Ermera, suco estado Era-ulo, yaitu terdiri dari: Pipa, bak sen, tractor, karung, mesin kencir angin, dan alat pada pembersihan pada proses pencucian akhir, dan dua buah mobil (bus), yang menyangkut para mahasiswa/i khususnya jurusan budi daya pertanian (BDP).
v Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktekum tersebut adalah terdiri-dari: buku, polpen atau pencil, pengaris, kopi, air,
3.3 Jumlah Peserta
Para peserta mahasiswa/i yang memprogram matakuliah dasar-dasar agronomi yang mengikuti praktekum di Ermera,sub Distrito Ermera, suco Estado Era-ulo, dengan jumlah peserta yang mengikuti praktekum ini sebanyak 45 orang, termasuk mahasiswa/i yang memprogram ulang mata kuliah tersebut.
3.4 Transportasi
Transportasi yang di gunakan mahasiswa/i jurusan budi daya pertanian di tanggung oleh bagian administrasi facultas pertanian, Univercidade Nasional Timor Lorosa’e sebanyak dua buah bus,
3.5 Metodologi Pelaksanaan Praktek Lapangan
Didalam praktekum yang dilakukan, para mahasisws/I dalam mengamatipenangan basah, metode-metode yang dilakukan adalah:
1) Mengamati secara lansung hama/penyakit yang menyerang tanaman kopi
2) Untuk mengamati dari tahap pemenenan yaitu bagaimana cara pemetikan
3) Sampai pada proses yang yang dikerjakan oleh mesin, proses fermentasi, sampai pada pembuagan limbah cair pada bak terakhir.
3.6 Perjalanan Dili- Ermera (Estado)
Selama dalam perjalanan dari Dili (UNTL) ke Estado ada dua tikungan yaitu kiri dan kanan. Dalam perjalanan ada dua kali pemberhentian (pada Bus I) pemberhentian pertaman untuk membeli makanan dan air, pemberhentian terakhir yaitu pengecekan dari polisi.

3.7 Penjelasan Dari Koordinator Distrik Ermera
3.7.1 Penjelasan Proses Pemetikan
Menurut penjelasan coordinator bahwa pemetikan yang mereka gunakan dalam memetik buah kopi yaitu antara lain:
Ø Selektif yaitu memetik buah-buah yang telah masak
Ø Cara mencegah selektif memetik dempolan yang sebagian besar telah masak
Ø Cara lelesan yaitu memetik semua buah jatuh pada akhir panen
Ø Secara racutan yaitu memetik semua buah mulai dari yang masih hijau dengan diameter 5mm.
3.7.2 Proses Pengendalian Hama Dan Penyakit
Menurut penjelasan coordinator distrik Ermera yaitu: untuk mengendalikan hama dan penyakit, seharusnya menggunakan varietas kopi yang telah diseleksi menjadi benih/ bibit unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
3.7.3 Proses Pembelian
Pada saat pemanenan pada produksi buah kopi, hasil dari buah di beli oleh perusahaan CCT, dari hasil buah kopi basah, dipertimbangkan sesuai dengan hasil buah basah/ kg /ton khusunya pada petani yang memiliki luas areal pada tanaman kopi yang cukup luas.
3.7.4 Proses Penyimbagan
Prosese penyimbangan yang pertama dilakukan dengan menyimbang angkutan kosong, dan proses penyinmbangan kedua dilakukan pada angkutan yang berisi buah kopi dan nilai akhir adalah timbangan kedua duikurangi timbangan pertama maka akan memperoleh hasil buah kopi perton.
3.7.5 Proses Pengisian Bak Pertama
Proses pengisian bak pertama adalah bak sortasi yang diisi dengan buah kopi merah atau yang masih hijau (masih campuran antara buah merah dengan buah hijau), didalam bak sortasi terdapat lubang yang akan mengeluarkan buah kopi sesuai dengan buah kopi merah dan hijau untuk di lanjutkan mesin keproses pengupasan kulit.
.3.7.6 Proses Pengupasan Dengan Mesin
Mesin yang digunakan untuk proses pengupasan kulit buah kopi adalah mesin Mc Kinnon, setelah proses pengupasan, kulit dan buah kopi terpisah. Dari biji kopi dilanjutkan pada proses bak fermentasi, dan kulit buah kopi dikeluarkan pada saluran untuk dijadikan limbah.
3.7.7 Proses Fermentasi
Dalam proses fermentasi ini pada buah kopi yang telah terkupas kulitnya, diisi kedalam bak fermentasi dan dibiarkan selama dua hari penuh (48 jam).
3.7.8 Proses Pencucian
Dalam proses pencucian ini di lakukan pada biji kopi yang telah di fermentasi atau bici kopi yang sudah dibiarkan selama 48 jam, dan pencucian ini dilakukan agar biji kopi terlepas dari lendir-lendir yang masih melengket pada biji kopi.
3.7.9 Proses Pengisian Ke Karung Pengangkutan
Sesudah proses pencucian, biji kopi yang telah bersih ini dibantu oleh tenaga listrik sampai pada bakseen, dan dari bakseen tersebut diisi biji kopi untuk melanjutkan pengisian ke krung penangkutan.
3.7.10 Proses Pengolahan Limbah
Proses pengolahan limbah ada dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair.Dari kedua macam limbah tersebut yang padat langsung diangkut dan yang cair mengalir kebak pengisian limbah cair dan diolah menjadi pupuk kompos.
3.7.11 Mesin Kencir Angin
Mesin kencir ini dipasang pada bak limbah cair yang bertujuan untuk melakukan proses sirkulasi udara, dan mesin kencir tersebut secara terus-menerus memproses limbah agar limbah tersebut tidak mejadi padat dan supaya cairan tersebut tidak bau.
3.7.12 Pengguanaan Kapur Dolomite
Dari proses mesin kencir ini memproses sirkulasi udara penggunaan kapur dolomite bertujuan untuk menghilangkan bau yang tajam pada limbah cair dan di bantu dengan kencir angin
3.7.13 Penggunaan Pon Lamtoro
Pohon lamtoro juga mempunyai tujuan yang penting yaitu untuk menyerap gas carbón dioksida (CO2 ) yang dikeluarkan oleh limbah kopi dan menjaga sirkulasi udara pada lokasi tersebut.
3.7.14 Proses Pembuangan Air dari Bak I Sampai X
Dari proses [embuangan air dari bak I-X ini sangat bermanfaat yaitu karena limbah cair yang akan dibuang tersebut akan menghasilkan pupuk, dari pupuk organikini digunakan lagi bagi tanaman lain, yang pupuk.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pemetikan
Proses pemetikan yang dilakukan pada pemenennan buah kopi yaitu secara tidak serentak tetapi dilakukan sesuia dengan tapan, adalah sebagai berikut:
Ø Selektif yaitu memetik buah-buah yang telah masak
Ø Cara mencegah selektif memetik dempolan yang sebagian besar telah masak
Ø Cara lelesan yaitu memetik semua buah jatuh pada akhir panen
Ø Secara racutan atau panen raya yaitu memetik semua buah mulai dari yang masih hijau dengan diameter 5mm
4.2. Proses Pengendalian
Proses pengendalian yang dilakukan dengan memperoleh beberapa metode yaitu:
1. Dengan cara biologis atau hayati yaitu, penggunaan berupa predator , untuk memusnahkan hama yang menyerang tanaman kopi.
2. Dengan cara kimiawi yaitu, menggunakan bahan kimia untuk memusnakan hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi, misalnya penggunaan pesticida, nematosida, herbisida,dll.
3. Dengan cara mekanik yaitu, dari kedua cara ini penyerangannya secara terus menerus maka tanaman yang diserang oleh hama atau penyakit sebaiknya dicabut dan dibakar atau untuk dijadikan pupuk kompos.
4.3 Proses pembelian
Pada hasil buah kopi yang diperoleh dari petani kopi atau dari petani perusahaan kopi, dari hasil tersebut di jual pada perusahaan CCT. Hasil hasil kopi kopi tersebut di jual dengan mempertimbangkan hasil buah kopi merah. Dari hasil penjualan ini diisi dalam karong dan di pertimbangkan lalu di kontrak langsung dengan perusahaan CCT.

4.4 Proses penyimbangan
Prosese penyimbangan yang pertama dilakukan dengan menyimbang angkutan kosong, dan proses penyinmbangan kedua dilakukan pada angkutan yang berisi buah kopi dan nilai akhir adalah timbangan kedua duikurangi timbangan pertama maka akan memperoleh hasil buah kopi perton. Tujuan dari angkutan buah kopi untuk mengetahui berat angkutan (Kg) tersebut dan setelah itu mwenyimbang pada angkutan yang diisi oleh buah kopi untuk mengetahui berat Kg.
4.5 Proses pegisian bak pertama
Proses pengisian bak pertama ini merupakan hasil dari buah kopi merah yang diperoleh, dari bak pertama ini adanya lubang yang fungsinya untuk mengeluarkan buah kopi untuk memproses pengupasan kulit.
Tujuan dari sortasi yaitu untuk memisahkan buah kopi merah dan buah kopi yang masih hijau atau terserang hama dan penyakit. Bak sortasi ini dilengkapi dengan saringan serta kran pemasukan dengan pengeluaran air. Fungsinya untuk memasukan kran pemasukan air yaitu bersifat terbuka, setalah buah kopi yang telah diseleksi atau baik dilakukan proses lajutannya.
4.6 Proses pengupasan dengan mesin
Proses pengupasan ini dilakukan dengan mesin pulper dengan nama Mc KINNON. Saat ini dikenal dengan macan pulper tetapi yang sering digunakan adalah Vis pulper, alat ini fungsinya hanya memgupas kulitnya saja sehingga hasilnya harus di fermentasikan dan dicuci lagi. Sedangkan untuk mesin pulper atau dengan nama Mc KINNON ( ruang pulper) ini di camping mengelupas kulit, disamping itu dia juga berfungsi sebagai pencuci, sehingga kopi yang keluar dari mesin itu tidak perlu dicuci lagi tetapi lansung masuk pada tahap pengeringan.
4.7 Proses fermentasi
v Kopi hasil pengupasan yang telah dicuci bersih, dimasukan dalam bak lalu diberi air bersih hingga hampir penuh, hasil rendaman buah kopi ada yang mengembang diatas air buang dengan mengunakan jaring. Rendaman tersebut bisa memakan waktu selama setengah hari atau (±10 jam).
v Dari hasil rendaman tersebut yang dilakukan selama 10 jam, lalu air dikeluarkan melalui lubang bak tersebut, sambil diaduk-aduk biji kopi agar kopi yang rusak bisa keluar bersama dengan air. Air sudah habis maka diisi lagi air.
v Air rendaman diaduk dan diganti setelah 3-4 jam.
v Fermentasi ini memakan waktu selama ± 48 jam atau selama dua hari.


4.8 Proses pencucian
Proses pencucian ini dilakukan untuk memperoleh kopi yang begitu bersih. Dari proses pencucian ini dapat juga membantu membersikan biji kopi dari lendir dan kotoran yang masih melengket pada permukaan biji kopi. Pencucian yang dilakukan di praktek lapangan dengan cara yang sederhana yaitu pada yang bentuknya panjang yang ainya terus mengalir, pada bak tersebut kopi dicuci dengan menggunkan sebuah alat bantu yang berupa kayu dapat di dorong kekanan atau kiri, supaya biji kopi tersebut betul-betul dalam hasil yang bersih atau murni.
4.9 Proses pengisian pengangkutan
Proses pengisian dan penangkutan ini dilakukan bila mana buah kopi setelah dicuci, dari hasil pencucian ini dibantu oleh alat bertenaga listrik didorong oleh alat tersebut baksen ke dalam bak seen. Biji kopi yang telah masuk dalam baksen ini lalu dimasukan lagi kedalam karung, lalu dimasukan dalam angkutan untuk melanjutkan lagi proses pengeringan di Dili (Tibar), Karena biji yang dicuci masih mengandung air sebanyak 53-55%. Proses pengeringan ini dilakukan untuk menurunkan kadar air sehingga menjadi kadar air netral (maximum) yaitu 8-10%.
4.10 Proses pengolahan limbah
Proses pengolahan limbah bertujuan untuk manghasilkan pupuk kompos, serta menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga kehidupan petani karena efek dari limbah padat maupun limbah cair dapat merugikan manusia baik dalam skala ekonomis maupun biologis. Secara internasinal pupuk dihasilkan ole limbah kopi dengan pH 5,0 akan tetapi limbah dihasilkan oleh industri CCT di Estadi ber pH 4,99.
4.11 Mesin kencir angin
Dari mesin kencir angin ini mambantu memperjalankan industri, Mesin kencir ini dipasang pada bak limbah cair yang bertujuan untuk melakukan proses sirkulasi udara, dan mesin kencir tersebut secara terus-menerus memproses limbah agar limbah tersebut tidak mejadi padat dan supaya cairan tersebut tidak bau.


4.12 Penggunaan kapur dolomite
Tujuan dari penggunaan kapur dolomite ini adalah untuh menghilangkan bau tajam pada limbah cair dimana kapur dolomite ditaburkan kedalam limbah cair dan dibantu dengan mesin kencir untuk mengsirkulasikan udara pada limbah tersebut agar tidak merugikan bagi kesehatan manusia, hewan, (lebih-lebih pada masyarakat maupun binatang yang hidup berdekat dengan limbah indusrti tersebut).
4.13 Penggunaan pohon Lamtoro
Tujuan penggunaan pohon lamtoro yaitu untuk menjaga sirkukasi udara pada lokasi tersebut. Juga penggunaan pohon lamtoro untuk menyerapkan gas CO2 yang dikeluarkan oleh limbah kopi. Pada pohon lamtoro tersebut terdapa zat hijau daun yang dapat melakukan proses fatosintesis sehingga dapat menyerapkan gas CO2 yang terdapat pada limbah cair tersebut.
4.14 Proses pembuangan air dari bak I sampai X
Pada proses pembuangan ini bak-bak yang tersimpan air atau limbah cair, pada bak/bak dibawahnya terdapat lubang dilengkapi dengan saringan masing-masing, sehingga air tersebut dapat keluar dan terisi lagi pada bak yang lainnya. Proses ini terjadi secara terus menerus sampai pada pada bak terakhir atau bak X.

BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari proses pengamatan mangenai teknik penanganan basah pada kopi arabika yang dilakukan di distrik Ermera, di suco Estado, dalam perusahaan CCT, maka disimpulkan bahwa Pada proses penanganan ini juga dapat meningkatkan penghasilan eksport khususnya pada hasil dari kopi, membantu masyarakat yang memiliki perluasan areal pada tanaman kopi, membantu masyarakat yang nanggur, maksudnya bahwa dari perusahaan CCT ini membutuhkan tenaga kerja atau peluang yang baik sehingga masyarakat atau petani bisa bekerja dan memperdagankan hasil produksi buah kopi basah yang diperoleh dari perkebunan kopi, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik untuk kebutuhan keluarga maupun kebutuhan lainnya.

5.2 Saran
Dari saran ini para penyusun mengharapkan kepada fakultas, terlebih-lebih pada dosen pengasuh mata kuliah dasar-dasar agronomi, agar mata kuliah ini pada masaakan dating harus adanya praktek karena Timor Leste merupakan negara penghasil kopo sehingga untk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi harus adanya sumber daya manusia. Dengan demikian walaupun adanya sumber daya manusia tanpa campur tangan pemerintah tidak akan menghasilkan. Oleh karena itu para penyusun mengharapkan pemerintah agar memberi perhatian mencari jalan keluar bagaimana kopi di Timor Leste dieksporkan keluar negeri dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Kami sebagai peserta praktekum sarankan kepada petani agar lebih bersemangat lagi dalam membudi dayakan tanaman kopi, karena tanaman kopi sudah termasuk penghasilan eksport, dan juga kami ingin sarankan kepada industri CCT agar dapat melengkapi segala fasilitas yang terdapat pada industri agar memperoleh teknologi yang lebih cangih lagi.


DAFTAR PUSTAKA
Internet. Botani dan syarat Tumbuh.http:// WWW. Google.com.2008
Internet.Kapita Selekta perkebunan kopi. http// WWW. Google.com.2008

No comments: